surat pribadi untuk teman
Jakarta, 11 Januari 2021
Untuk Raisha,
Di Fatmawati
Hai, Rai!
Apa kabar? Gara-gara corona, jadi kita harus sekolah online, kita belum pernah bertemu:( Jangan lupa jaga kesehatan yaa, jangan pergi-pergi apabila tidak perlu dan selalu berolahraga ya! Oiya, jangan lupa minum vitamin juga yaa.
Hari ini aku ingin menceritakan perjuanganku masuk sekolah kita, SMP Labschool Kebayoran.
Saat Agustus 2019, aku mulai mengikuti bimbel di visi. Aku mengikuti bimbel tersebut bersama 6 temanku. Aku mengikuti bimbel setiap hari sabtu.
Aku mengikuti pembelajaran dengan semangat, karena mimpi terbesar aku saat itu adalah masuk SMP Labschool Kebayoran.
Lalu mulai ada tryout. Pada tryout pertama, aku mendapatkan peringkat yang cukup tinggi, 15. Tetapi seiring berjalannya waktu, peringkat aku menurun. Jujur aku sedih banget. Tapi, itu memotivasi aku untuk belajar leboh giat di sekolah.
Di sekolah aku, ada tryout juga. Tryout nya mulai Desember 2019. Alhamdulillah aku hampir selalu masuk 10 besar dalam tryout-tryout tersebut karena aku giat belajar, dan juga memerhatikan guru.
1 minggu sebelum tes masuk, aku deg-degan banget hahahah. Aku juga baca-baca buku labschool yang sudah aku kerjain dan juga buku visi.
1-2 hari sebelum tes masuk, aku langsung speedrun belajar wkwk. Aku juga berdoa sebesar-besarnya kepada tuhan, agar dimudahkan dan agar diterima.
Tibalah hari tes masuk. Saat berjalan masuk sekolah ini jantung aku udah gatau lari kemana wkwk. Aku ditemani kak dewi untuk masuk ke ruangan tesnya. Hatiku berdetak kencaaangg sekali. Saat mulai dan aku membaca soalnya, aku kaget soalnya susah banget. Aku mengerjakannya perlahan tapi pasti. Tetapi aku belum selesai saat waktu sudah hampir habis. Lalu aku ngasal beberapa soal karena kepepet hihi.
Setelah tes masuk aku pergi ke Gandaria City untuk sekedar refreshing. Jujur aku pusing banget, udah pasrah bakalan keterima atau ngga.
Lalu, beberapa hari kemudian bimbel visi mengeluarkan kunci jawaban. Aku kaget banget aku salah 17, karena waktu itu aku pernah dengar bahwa yang diterima hanya yang salah 1-9. Aku sedih banget, lalu aku menceritakannya pada orang tuaku. Orang tuaku sudah pasrah dengan hasilku, demikian juga denganku.
Beberapa minggu kemudian pengumuman tiba. Aku saaangaattt deg-degan saat ingin membuka hasilnya. Lalu dengan kuasa Allah, alhamdulillah aku diterima 😠aku seneng banget, gabisa diungkapin dengan kata-kata hahahaha.
Setelah itu, pandemi covid-19 datang. Kita harus belajar dari rumah, dan aku tidak bisa menemuimu, dan juga teman-teman yang lain.
Walaupun virus corona sedang melanda dunia dan kita harus tetap dirumah, tetap semangat yaa! Jangan lupa selalu memakai masker, selalu cuci tangan dan jangan lupa social distancing.
Dari temanmu,
Keisha
Comments
Post a Comment